Thursday, December 22, 2011

PENYAKIT MASYARAKAT

A.    Penyebab Penyakit Masyarakat (PEKAT)
1.      Masalah Ekonomi
            Ketika mendengar kata ekonomi pasti uang yang akan tersirat dalam pikiran kita. Uang seakan-akan menjadi raja dalam kehidupan. Uang dapat menyejahterakan orang karena dengan uang orang dapat memenuhi kebutuhannya. Namun, masalahnya kemampuan orang untuk mendapatkan sejumlah uang tidaklah sama. Dilihat dari beberapa aspek ( kepribadian : bekerja keras, ulet, dll; pendidikan : bakat, minat, prestasi; dan aspek lainnya
). Ketidaksamaan kemampuan mendapatkan uang antar individu dan kurang tepatnya peran pemerintah dalam mengelola pasar inilah yang akan mengakibatkan penyakit masyarakat ( kemiskinan, frustasi yang lari ke narkoba, adanya pekerja sek komersial, dll ). Masyarakat yang tidak mampu mendapatkan uang denganlayak akan menghalalkan segala cara utuk memenuhi kebutuhan mereka.
2.      Rendahnya Kualitas Pendidikan
            Pendidikan meruapakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat yang masyarakat dapatkan guna menghadapi tantangan masa depan. Pengertian pendidikan itu sendiri, yaitu Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Rendahnya kualitas pendidikan merupakan salah satu faktor pendorong penyakit masyarakt karena dengan rendahnya pendidikan dalam masyarakat maka masyarakat akan mudah untuk terhasut dan kurang bsa memahami apa yang baik untuk dirinya dan untuk lingkungannya.
3.      Globalisasi
            Globalisasi menjadi salah satu factor penyebab penyakit masyarakat karena globalisasi merupakan  suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas Negara dan bersifat internasional, dan globalisasi itu lebih condong kea rah budaya barat yang identik dengan kebebasan yg tidak sesuai dengan bangsa Indonesia. 
4.      Rendahnya Peran Keluarga dan Agama
            Keluarga merupakan tempat dimana individu untuk pertama kalinya memperoleh pendidikan, rendahnya peran keluarga akan menyebabkan penyakit masyarakat karena control keluarga merupakan hal penting yang harus dilakukan guna mencegah individu melakukan penyimpangan. Sedangkan agama merupakan pondasi terpenting yang harus dimiliki individu guna membentengi individu dari perbuatan menyimpang.

            Pada zaman yang modern ini, pengaruh dari luar seperti budaya dan teknologi serta tradisi yang serba instant membuat paradigma masyarakat berubah. Perubahan yang tidak dikontrol dengan filter yang kuat menyebabkan tumbuhnya penyakit masyarakat.
A.    Macam – macam Penyakit Masyarakat (PEKAT)
            Macam-macam penyakit masyarakat adalah sebagai berikut :
1.       Pekerja Seks Komersial
2.       Pecandu Narkotika
3.       Pembunuhan
4.       Pencurian
5.       KKN
6.       pemabukan
      Dari macam – macam penyakit masyarakat diatas disini kami akan membahas lebih dalam tentang penyakit masyarakat yaitu pecandu narkotika.
      Pemakain obat bius disamping sebagai obat pembius untuk mencegah rasa sakit, juga sebagai masalah social yang serius di Negara ini sejak lama. Kebanyakan pecandu menjual obat bius, agar dapat memperoleh uang untuk membelinya, atau turut menjual belikan sehingga masalahnya menjadi lebih komplek. Para pecandu sering dipandang sebagai penjahat yang sangat jahat serta berbahaya dan dirangkaikan dengan pembunuhan dan pemerkosaan. Dalam kenyataanya pecandu adalah berbahaya, bukan ketika ia minum akan tetapi ketika ia tak mempunyai candu ( ketagihan ) maka jiwa dan tubuhnya terganggu. Biasanya para pencandu narkotika mengalami ketergantungan disebabkan karena:
1)      Untuk membuktikan keberanian dalam melakukan tindakan-tindakan berbahaya.
2)      Menunjukan tindakan menentang, otoritas terhadap orang tua atau guru atau norma social.
3)      Untuk mempermudah dan perbuatan seksual.
4)      Untuk melepaskan diri dari kesepian dan memperoleh pengalaman-pengalaman emosionil
5)      Untuk mencari dan menemukan arti dari pada hidup.
6)      Untuk mengisi kekosongan dan kesepian atau kebosanan.Untuk menghilangakn kegelisahan, frustasi dan kepenatan hidup.
Soedjono, 1994. Patologi Sosisal. Bandumg : Alumni ( hal 70 )
     Seseorang yang menyalahgunakan narkotika telah ketagihan dan tergantung kepada zat-zat narkotika maka bila pada saatnya tidak terpenuhi kebutuhannya dirinya akan tersiksa, dalam keadaan tersiksa dia akan berusaha dengan jalan apa saja untuk memperolah uang agar bisa membeli narkotika untuk memenuihi kebutuhannya, kadang-kadang untuk itu harus mencuri, merampas, dan disuruh orang untuk membunuh orang lain kemudian diberi upah. Jelaslah bahwa orang yang telah ketagihan dan tergantun pada za-zat narkotika tidak saja merusak dirinya, bahkan membawa kerugian pada masyarakat, karena mereka yang berada dalam ikatan zat-zat narkotika bisa merupakan gangguan bagi masyarakat, antara lain membawa akibat-akibat gangguan lalu lintas,perbuatan kekerasan dan, kriminalitas.
      Bahaya narkotika yang disalah gunakan dapat membawa efek-efek terhadap tubuh masyarakat sebagai berikut:
a.       Euphoria adalah perasaan kegembiraan yang ditimbulkan oleh narkotika yang sebenarnya tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, efek ini ditimbulkan oleh dosis ynag tidak terlalu tinggi.
b.      Delirium adalah suatu keadaan menurunnya kesedaran disertai kegelisahan yanga gak hebat yang terjadi secara mendadak, sehingga dapat menyebabkan gangguan koordinasi gerakan-gerakan motorik. Efek ini di timbulkan oleh pemakaian dosis yang lebih tinggi dari dosis euphoria.
c.       Hallucination adalah suatu kesalaha persepsi panca indra dimana seseoran melihat atau mendengar sesuatu yang tidak ada pada keadaan sebenarnya.
d.      Weakness adalah menimbulakan kelemahan baik psychis maupun physic, atau salah satu diantaranya.
e.       Drowsiness adalah kesadara yang menurun sehingga seperti setengah tidur dengan diikuti ingatan yang kacau.

0 komentar:

Post a Comment